Sabtu, 27 November 2010

The Other Side of Disappointment

Diposting oleh Dyah Astrian di 9:28:00 AM
Kira-kira akhir Oktober lalu, rasa penasaran 'mengganas' saat salah satu guru mapel bahasa asing datang ke kelas saya, lalu mengumumkan lomba dalam rangka penyambutan musim gugur di Jepang(tapi ini di Indonesia). Karena saya sendiri termasuk JFreak (istilah yang saya buat sendiri berhubung saya adalah penggila Jepang), jadi tanpa berpikir dua kali atau lebih, dengan bermodalkan rasa percaya diri yang jumlahnya sekadarnya, saya lanjakkan saja aksi nekat ini. Hari Jumat, saya langsung menghubungi guru terkait, dan melaporkan diri sebagai calon peserta lomba. Cabang lomba yang saya pilih saat itu adalah Hiragana reading. Guru saya bilang, "Sabtu besok, kamu dateng lagi ya ke sini. Kita seleksi. OK." Anggukan pasti saya lakukan dan guru saya yakin dengan keputusan saya. Saya berlari-lari kegirangan - seperti anak kecil yang baru saja dibelikan balon.

Hari Sabtu pun tiba. Hari yang paling saya tunggu, dan saya yakin saat itulah keemasan saya mulai muncul. Sejujurnya, persiapan saya tidaklah banyak. Hanya bermodalkan rasa percaya diri tadi, dan teman saya yang bersedia menemani. Dia mengaku ingin ikut lomba Cosplay. Wajar, dia memiliki tubuh yang bagus, dan tinggi semampai. Tes berlangsung. Saya tidak melihat calon peserta lain yang ada di ruang rapat. Nampaknya hanya saya sendiri yang siap. Klimaks pun dimulai. Dengan mengucapkan lafas Basmalah, saya membacakan cerita Putri Kaguya yang bertuliskan huruf hiragana - dengan kombinasi kanji sederhana. Saya sama sekali tak menyangka, kalau saya akan menjadi gugup seperti ini. Saya rasakan buliran keringat bercucuran di sekujur tubuh. Tangan saya bergetar, seakan di belakang saya ada monster Yamada Ryosuke yang ikut mengawasi saya. Saya membaca setiap huruf hiragana dengan terbata-bata. Sampai akhirnya klimaks menurun. Saya merasa sedang mabuk laut - padahal saya belum pernah melaut, dan seumur hidup tidak akan melaut. Kepala saya serasa sedang migrain. Keseimbangan tubuh saya mulai tidak stabil - karena saya tidak pakai gelang PB. Dengan langkah gontai, saya tinggalkan ruang rapat dan memasrahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Saya pesimis. Saya menyesal karena tidak melakukan persiapan dalam bentuk apapun.

Kira-kira seminggu kemudian, saya menghadap guru saya dan menanyakan nasib saya. Ternyata Dewi Fortuna sedang ingin menjauh dari saya karena saya dinyatakan kalah telak. Mengetahui kalau teman saya sudah tinggal mengurus keperluan lomba, saya coba untuk mengganti cabang lomba ke speech contest. Buruknya, untuk mengganti cabang lomba pun tetap tidak dapat diusahakan. Padahal lomba masih jauh di penghujung November sementara saat itu masih tanggal muda di bulan November. Rasa kecewa tentu merajai hati saya. Benteng-benteng pertahanan yang telah lama terbangun di dalam sanubari akhirnya runtuh dalam sekejap. Mungkin tak ada jalan lagi untuk mengembalikan hati saya yang telah tercabik-cabik itu. Dengan bahasa yang sudah diatur sedemikian rupa, guru saya menghibur saya, "Mungkin kalau ada kesempatan lain, coba lagi ya." Dengan senyumnya yang ramah, saya merasa sedikit terhibur saat mengetahui saya tidak berhak mengikuti lomba. Yang menjadi obat sedih saya saat itu hanyalah kado ultah pemberian kakak angkat saya. Jujur, sebetulnya saya tidak terlalu tertarik dengan budaya Jepang, namun sejak saya menyukai salah satu boyband remaja - dan akhirnya tergila-gila. Mereka adalah Hey!Say!JUMP - asal negeri matahari terbit itu, saya menjadi lebih tertarik dengan budaya Jepang, sekalipun saat ini tren Korea tengah menggoyang Indonesia. Namun saya merasa lebih terhibur kalau saya mendengar lagu Something 'Bout Love, yang dinyanyikan David Archuleta. Dengan penuh keyakinan, hati kecil saya bilang kalau saya mungkin lebih hoki untuk 'berkiblat' ke budaya Amerika. Terlebih lagi ada lirik lagu itu yang berbunyi "...There's something bout love that breaks your heart oh, it sets you free. There's something bout love that tears you up oh, you still believe. when the world falls down like the rain, it will bring you to your knees. There's something bout love that breaks your heart oh, but don't give up. There's something bout love...." Lirik lagu itu sangat mengibur saya, walaupun kasusnya bukan karena cinta terhadap seorang lelaki yang bertepuk sebelah tangan.

Saat-saat itu akan berlalu mulai detik ini, namun saya tetap merasa sakit hati kalau teringat tentang semua, atau melihat para peserta terpilih yang mendiskusikan semua itu, saya merasa iri dengan mereka. Tuhan, apakah memang saya tidak memiliki kesempatan untuk berkarya? Apakah mungkin saya harus sembunyi di dalam tempurung? Pikiran itulah yang terus merayapi kepala saya hingga kemungkinan berpengaruh terhadap nilai ulangan harian saya. Rasanya memang ingin menyerah. Tapi saat ini saya akan menjalankan sebuah project dalam rangka memperbaiki lagi benteng pertahanan itu. Saya berharap semoga Tuhan memberikan kemudahan dalam proses pembuatan project ini. Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian yang terjadi. Dan mungkin inilah THE OTHER SIDE OF DISAPPOINTMENT yang telah saya dapatkan dari kejadian itu.

So, last of all. I hope I'll be reborn to be the better me! :))

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Real World and My Imaginary World Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei